tattoos

Sunday, January 30, 2011

KEMBALIKAN SEMUANYA KEPADA ALLAH

Semua kejadian di alam raya ini semua telah di atur oleh ALLAH maka sebagai Hamba ALLAH  yang taat menyadari bahwa semuanya akan kembali kepada ALLAH.

KITA ADALAH MILIK ALLAH. ALLAH yang menciptakan kita. Karena itu ALLAH tentu yang paling tahu keadaan kita. ALLAH yang mengurus diri kita setiap saat. Kita sesungguhnya tidak pernah tahu bagaimana cara mengurus diri sendiri. Kita tidak tahu kerja jantung, paru-paru, otak atau organ tubuh lainnya. Kita hanya tahu sedikit saja. Jadi, sekali lagi hanya ALLAH, cuma ALLAH yang paling tahu dan bisa mengurus diri kita.

Maka, tentu ALLAH juga yang paling tahu apa yang telah kita lakukan. ALLAH mengetahui semua dosa dan kejelekan kita. ALLAH Maha Tahu apa isi hati kita. Termasuk juga mengetahui segala masalah yang kita hadapi. Sebaliknya, ALLAH juga yang mengetahui semua jalan keluar dari setiap kesulitan yang kita alami. Maka, sebenarnya kita hanya disuruh untuk menyelesaikan setiap masalah dengan ALLAH, Yang Maha Mengetahui jalan keluarnya. Karena, kita tidak akan mungkin menyelesaikan setiap masalah sendiri dengan benar tanpa petunjuk atau tuntunan dari ALLAH.

Begitupun jika ingin menikmati hidup, hanya ALLAH yang bisa memberikannya. Caranya, senantiasa bersyukur atas segala pemberian ALLAH.

 Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmatKu), maka pasti azabKu sangat berat.” (QS Ibrahim [14]: 7)


Banyak orang yang menggantungkan hidupnya pada ikhtiar, ilmu, tenaga dan kecerdasannya, lupa kepada sang Maha Pemberi segalanya. Kejayaan dunia, harta dan tahta menjadi tolak ukur kemuliaan dalam hidup. Hatinya telah tertutup dengan silaunya dunia, sebagaimana firman ALLAH SWT dalam surah al-baqarah [2]: 212):

“Kehidupan dunia dijadikan indah dalam pandangan orang-orang kafir, dan mereka memandang hina orang-orang yang beriman. Padahal orang-orang yang bertakwa itu lebih mulia daripada mereka di hari kiamat. Dan ALLAH memberi rezeki kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya tanpa batas.”

Cukuplah ALLAH segala-galanya bagi kita, Ia Maha Tahu yang terbaik bagi kita. Senantiasa mendekatkan diri kepada ALLAH yang Maha Kasih dan Sayang. Insya ALLAH, bagaimanapun banyaknya masalah yang dihadapi namun bagi orang yang hatinya sudah mantap kepada ALLAH, tidak ada gentar ataupun takut. ALLAH telah memberikan ketenangan hati padanya dan solusi dari jalan yang tidak disangka-sangka serta dibukakan hikmah dari setiap kejadian. Semoga kita selalu mendekatkan diri kepada-Nya dan menjadi pecinta ALLAH sejati.

Amatlah sering, kita berharap pada makhluk. Segala upaya kita lakukan hanya untuk mendapatkan simpatinya. Dan kita lupa, bahwa itu adalah sebuah kesalahan besar. Karena makhluk adalah fana, mudah sirna dan pada hakikatnya amatlah rapuh sebagai tempat untuk bergantung.

Ketergantungan seharusnya diperuntukkan bagi ALLAH saja. Dialah yang membuat segalanya terjadi. Dia pula yang mengatur skenario (sEng: scenario) dibalik segala peristiwa. Tanpa satupun yang terjadi, lepas dari pengawasan dan pemantauan-Nya. Selalu ada hikmah di balik segala sesuatu yang menimpa diri kita.

Saudaraku, andai hari ini banyak masalah yang mendera, mintalah perlindungan dan permohonan hanya pada ALLAH. Jangan pernah menggantungkan diri kepada selain-Nya. Dialah tempat menggantungkan segala harap dan asa (harapan). Dia pulalah tempat meminta segala keinginan.

Bila belum terkabul juga do’a kita, janganlah lantas menyalahkan-Nya. Dia punya cara tersendiri untuk menjawab permintaan hamba-Nya. Dengan kebaikan yang langsung diperlihatkan, atau ditunda-Nya untuk kebaikan di akhirat kelak.

Cukuplah Dia, dan memang cukup hanya Dia, tempat segala asa dan cinta bertaut. Karena dengan Ar-Rahman-Nya Dia mengasihi, dan dengan Ar-Rahim-Nya Dia menyayangi. Jadi, kenapa harus bergantung kepada makhluk bila ALLAH telah cukup bagi kita?

Kita tidak pernah tahu rezeki kita dimana. Apapun profesi, pekerjaan kita harus dalam upaya mencari ridha ALLAH. Jika sudah begitu, rezeki pasti akan dengan sendirinya menghampiri kita. Atau ketika kita ditakdirkan ALLAH diuji dengan terlilit hutang? Sementara kita merasa sudah tahajjud dan beramal baik. Padahal jika dibandingkan dengan orang lain yang tidak tahajjud, mereka tetap mendapat rezeki. Maka, kita harus pandai mencari hikmahnya. Boleh jadi ketika hutang lunas, tahajjud yang biasa dilakukan juga turut hilang.

ALLAH sangat suka melihat hamba-Nya meluangkan sepertiga malam untuk shalat tahajjud. Merintihkan segala kepayahannya hanya kepada ALLAH, walau mungkin hanya sekadar minta dilunasi hutangnya.

Jadi, yang harus sangat kita yakini adalah tidak ada satu pun perbuatan ALLAH yang sia-sia. ALLAH selalu memberikan terbaik kepada setiap makhluknya. Lalu, apa lantas setelah yakin kita tidak berikhtiar? Jawabannya, ikhtiar juga harus tetap dilakukan, tentu dengan tuntunan dari ALLAH.

Wallahu’alam.

Suber  :
KH. Abdullah Gymnastiar

No comments:

Post a Comment

 

blogger templates | Blogger