tattoos

Wednesday, February 23, 2011

Cara Jitu Mengatasi Berat Badan Anak Kurang Dengan Resep Herbal

Berat Badan Kurang

BERAT BADAN KURANG (Kekurangan energi kronis)
Berbicara soal anak memang tidak ada habis-habisnya. Bahkan untuk para ibu yang sudah mempunyai lebih dari satu anak. Diantara hal yang sangat diperhatikan seorang ibu adalah masalah pertumbuhan sang anak tersayang termasuk dari segi berat badan. Semua ibu ingin anaknya tumbuh sehat dengan berat badan yang selalu dianggap normal, alias tidak kegemukan dan tidal terlalu kurus bila dibandingkan dengan usia dan tinggi badan. Namun, tidak semua anak akan mengikuti pola tersebut.

Banyak anak yang pada saat usia pertumbuhan sekitar 1 sampai 3 tahun ternyata berat badannya sedikit kurang dari berat rata-rata anak seumurannya. Ada yang berumur 14 bulan dengan berat "hanya" 9,2 kg -- ada yang usia 18 sampai 24 bulan bahkan hanya dengan berat 10kg. Namun sang anak-anak tersayang tidak menunjukkan hal-hal yang mencurigakan, sebaliknya mereka tetap tampil sangat ceria dan aktif, dalam kata lain, tidak berbeda dengan anak lain yang sama umurnya. Hal ini juga biasanya dikemukakan oleh para DSA, asalkan si anak sehat dan tidak ada kecurigaan dalam pertumbuhannya, maka tidak ada yang perlu terlalu dikhawatirkan. .

Walaupun demikian, bukan berarti masalah berat badan yang kurang menjadi hal yang diabaikan begitu saja.

Sampai saat ini, angka kematian bayi di Indonesia ternyata masih cukup tinggi. Salah satu penyebabnya adalah rendahnya beratbadan bayi saat lahir (BBLR : Bayi Berat Lahir Rendah), Yakni kurang dari 2500 gr. BBLR bisa disebabkan

oleh kelahiran prematur (kurang dari 37 minggu), atau karena pertumbuhan janin terlambat (PJT). PJT dapat disebabkan beberapa hal seperti status gizi kurang pada ibu hamil, kebiasaan merokokdan minum-minuman beralkohol.

Seperti kita ketahui, bila makanan yang dikomsumsi kurang baik dari segi kwalitas dan kuantitasnya, maka daya tahan tubuh pun akan menurun. Akibatnya, tubuh akan mudah terkena penyakit.

Seorang wanita yang ingin hamil, haruslah mempunyai tubuh yang sehat dengan status gizi yang baik, yang seyogiya dipersiapkan sebelum kehamilan terjadi. Kondisi gizi ibu ini akan

langsung mempengaruhi status gizi, pembentukan organ, pertumbuhan dan perkembangan organ serta fungsi organ janin. Hal ini artinya bila komposisi makanan ibu hamil tidak memenuhi syarat, baik secara kualitas maupun secara kuantitas, akan berpengaruh pada janinnya. Artinya, janin akan mendapat pengaruh yang buruk.

Pada tiga bulan pertama kehamilan, janin berada dalam periode pembentukan organ. Bila status gizi ibu hamil tidak baik, seperti difisiensi asam folat, mikro elemen seng, dan zat gizi lainnya maka pembentukan otak pun tak bisa berjalan dengan optimal. Bukan tidak mungkin, hal ini akan berakibat terjadi cacat bawaan pada susunan syaraf pusat dan otak janin. Tentu saja berat ringannya kelainnan ini bergantung pada seberapa berat kondisi gizi yang rendah pada ibu hamil tidak bisa dianggap remeh. Apalagi mengingat kerusakan yang diakibatkan, bila hal itu terjadi diawal trimester pertama, tidak bisa diperbaiki. Sedangkan untuk trimester kedua, kondisi gizi yang buruk dapat mengakibatkan ukuran kepala janin kecil. Hal ini berkaitan erat dengan perkembangan potensi inteligensia yang tidak optimal.

Salah satu cara mengatasi masalah-masalah berkenaan dengan berat badan kurang adalah dengan selalu melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur.

Dengan demikian, pertambahan berat badan bisa terus dipantau. Apakah ibu kekurangan berat badan atau tidak, dan apakah penambahan berat badan selama kehamilan cukup atau tidak, serta apakah makanan yang dikomsumsi ibu sudah seimbang dan mencukupi kebutuhan diri dan janinnya.

Bila terjadi kekurangan, tentunya harus segera dilakukan peningkatan, yaitu dengan menambah jumlah dan variasi makanan yang akan dikonsumsi ibu hamil.

Bila perlu, mungkin   dokter akan memberikan suplementasi vitamin dan minera.untuk resep herbal dapat kita Seperti, kecurigaan akan BAB anak yang terlalu sering setiap harinya ternyata membuktikan -- dari test laboratorioum faeces -- bahwa sang anak mempunyai kemampuan menyerap karbohidrat yang kurang dalam pencernaannya, sehingga dianjurkan oleh DSA yang bersangkutan untuk memberikan asupan ezim seperti Pancreon dan harus menghindari susu biasa untuk sementara waktu.

Rata-rata pengalaman para ibu mebuktikan bahwa berbagai vitamin seperti Kiddi, Vidaylin, Becombion, Igastrum sampai Scott Emulsion tidak semuanya benar-benar menimbulkan nafsu makan atau menambah berat badan, meskipun tetap ada yang menunjukkan perbedaan yang cukup signifikan. Berangkat dari pengalaman ini, rasanya boleh dikatakan bahwa berbagai suplemen makanan tersebut memang akan membantu walaupun pola makan dan keseharian si anak juga akan sangat menentukan kenaikan berat badannya sekaligus kesehatannya.

Selain suplemen makanan yang sering dianjurkan oleh para DSA, alternatif lain adalah secara tradisional. Ada yang menyarankan bahwa lempuyang yang diolah menjadi jamu ceko'an cukup berpengaruh dalam menambah nafsu makan anak serta mengusir cacing. Lempuyang ini bentuknya persis seperti umbi jahe, hampir tidak ada bedanya. Namun kalau dicolek sedikit kulitnya maka akan tercium bau yang berbeda.

Lempuyang biasanya didapat di pasar tradisional. usul pengolahannya sendiri

sebagai berikut: Ambil 1/2 (+/- 5 cm) lempuyang dan temu ireng, dikupas dan cuci. Kemudian parut dan peras. Karena agak pahit, sebaiknya diberikan ke anak dgn campuran madu. Diberikan cukup 1x seminggu. Kalau nafsu makannya sudah biasa, bisa 2 minggu sekali saja, bahkan sebulan sekali. Resep diatas untuk anak diatas 2 thn. Kalau untuk usia dibawahnya, cukup pakai lempuyang aja, takarannya juga hanya 1 sendok teh aja setiap minum.

Ada yg bilang jamu cekokan ini beresiko, bisa jadi anak malah trauma makan atau trauma minum obat karena rasanya yang amat pahit. Jadi, pemberian jamu ini sebaiknya dengan mempertimbangkan dulu mood si anak, jangan dipaksa kalau memang tidak mau. Jangan sampai hal ini malah mengganggu proses pemberian makan anak. Apalagi karena biasanya keluhan utama para ibu adalah susahnya memberi makan anak yang sudah mulai memilih-milih rasa dan makanannya.

Biasanya kesabaran ibu atau BS dalam menghadapi anak yang rewel makannya ikut menjadi andil yang menentukan naik-turunnya berat badan. Banyak pengalaman ibu yang menunjukkan bahwa semakin bertambah umur si anak, beratnya pun semakin bertambah alias sesuai dengan umurnya. Yang terpenting adalah usaha orang tua untuk memberikan asupan gizi yang terbaik serta tetap sensitif pada setiap perubahan si anak.

No comments:

Post a Comment

 

blogger templates | Blogger